Allah is guiding us
Jumat, 19 Juni 2015
Kamis, 26 Maret 2015
Etika dan Profesionalisme TSI
1. Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana
menjalani kehipan melalui rangkaian tindakan sehari – hari, etika dapat
diterapkan dalam segala aspek atau segi kehidupan. Menurut
para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan diantara sesamanya dan menegaskan mana yang baik dan buruk.
Dalam
ber-profesi dibutuhkan suatu etika yang unik, maksudnya ialah beda profesi maka
beda etika. Disini saya akan membahas mengenai etika dalam profesi di bidang
tekhnologi sistem informasi, sebagai contoh saya akan membahas etika seorang
programmer dan seperti apa etika yang harus dimiliki oleh seorang programmer,
berikut penjelasannya :
·
Programmer tidak boleh menyalah gunakan jabatan, terkadang
ini juga mengganggu di dalam perusahaan, dengan alasan seorang programmer jadi
bisa melakukan hal yang seenaknya.
·
Programmer tidak boleh mengaku-ngaku membuat program
sendiri, tetapi source code diambil dari berbagai sumber kecuali menanyakan
ijin kepada pembuat source code tadi.
·
Programmer tidak boleh saling menjatuhkan/mencela code
yang dibuat ke sesama programmer lain, tidak sedikit dari kita secara tidak
langsung berbuat itu, alangkah lebih bagus saling kerja sama untuk menemukan
solusi atau mengembangkan aplikasi yang ada.
·
Jika berbuhungan dengan data perusahaan atau lainnya,
programmer tidak boleh menyebarluaskan data untuk kepentingan pribadi ataupun
individu tertentu. Untuk menjaga privacy/asset seharusnya ini tidak dilupakan.
·
Programmer harus bertanggung dengan apa yang dia buat
dan dikerjakan.
·
Programer harus pandai berkomunikasi dengan client, dikarenakan
sehari-hari berinteraksi dengan mesin, alangkah lebih baik juga dapat berkomunikasi
baik dengan sesama manusia.
·
Programmer boleh membuat program perusak yang
ditanamkan di dalam komputer client atau dimanapun.
·
Menjaga nama baik perusahaan, biasanya digunakan untuk
mematatai individu, atau balas dendam jika seorang programmer itu dikeluarkan
dari perusahaan dan mempunyai niat buruk dengan cara timer bomb.
·
Jujur
2. Profesi
Profesi merupakan suatu jabatan
atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang
dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat
disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini
mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak
dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan
melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak
sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah
sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan
yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan
di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi
adalah sama.
3. Ciri Khas Profesi
Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri
khas suatu profesi, yaitu:
·
Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis
intelektual yang terus berkembang dan diperluas.
·
Suatu teknik intelektual.
·
Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan
praktis.
·
Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
·
Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang
dapat diselenggarakan.
·
Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
·
Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu
kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
·
Pengakuan sebagai profesi.
·
Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang
bertanggung jawab dari pekerjaan profesi.
·
Hubungan yang erat dengan profesi lain.
4.
Kode Etik
Profesi
Kode
yaitu tanda-tanda atau simbol – simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau
benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin
suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga
dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik yaitu norma atau
azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku
sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK
KEPEGAWAIAN), Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kode
etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang baru. Sudah lama diusahakan
untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh
seluruh kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah Sumpah Hipokrates yang
dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.Kode etik bisa dilihat
sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan berkat penerapan pemikiran
etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi.
Tetapi
setelah kode etik,
ada pemikiran
etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi
sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat berfungsi
dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat
oleh profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja
dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain, karena tidak akan
dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu
sendiri. Instansi
dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga
membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi
yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus
menjadi hasil self regulation (pengaturan
diri) dari
profesi.
profesi.
Dengan
membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih niatnya
untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan
pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai
dan cita-cita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging
dengannya dan menjadi tumpuan harapan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan
juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain yang harus dipenuhi agar kode etik
dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di awasi terus menerus.
Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada
pelanggar kode etik.
Reference :
http://www.pdii.lipi.go.id/profesionalisme-karyawan-pdii-lipi.html
http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional.html
http://monstajam.blogspot.com/2013/03/pengertian-profesionalisme-dan-ciri.html
https://miracleforus.wordpress.com/2013/04/28/etika-seorang-programmer
Reference :
http://www.pdii.lipi.go.id/profesionalisme-karyawan-pdii-lipi.html
http://www.andreanperdana.com/2013/03/pengertian-profesi-profesional.html
http://monstajam.blogspot.com/2013/03/pengertian-profesionalisme-dan-ciri.html
https://miracleforus.wordpress.com/2013/04/28/etika-seorang-programmer
Rabu, 14 Januari 2015
PENGANTAR TELEMATIKA
Aplikasi Basis Data Pemain Sepak Bola Muda Indonesia Secara Online
1.1
Latar Belakang
Sepak Bola
adalah olahraga yang berasal dari negara Inggris pada abad 19, olahraga
tersebut sangat menarik untuk di lihat atau dimainkan. Olahraga ini tidak
mengenal batasan status, agama ataupun yang lainnya, oleh karena itu olahraga
ini sangat digemari oleh seluruh kalangan.
Sistem informasi
dalam sepak bola modern sudah sangat dibutuhkan untuk lebih memajukan sepak
bola. Negara-negara yang menjadi langganan mengikuti piala dunia sudah memiliki
sistem informasi yang sangat bagus sehingga mereka menjadi sebuah contoh bagi
negara-negara yang belum berkembang dalam sepak bolanya.
Sistem informasi
dalam sepak bola Indonesia terutama dalam pemilihan pemain muda untuk masuk
timnas Indonesia muda sangat kurang, sehingga seluruh pemain muda di pelosok
Indonesia tidak mempunyai kesempatan untuk membela timnas Indonesia, karena
kurangnya informasi pesepak bola yang potensial untuk para pelatih timnas
Indonesia, sehingga yang menjadi langganan masuk timnas Indonesia muda adalah
pesepak bola yang bersekolah di sekolah sepak bola yang terkenal.
Sepak bola
Indonesia membutuhkan suatu sistem informasi terutama dalam pemilihan pemain
muda untuk masuk timnas Indonesia muda dan untuk mendukung wacana PSSI dalam
melakukan pembinaan pemain muda dan memajukan sepak bola Indonesia.
Oleh karena itu,
penulis bermaksud untuk membuat suatu aplikasi pemilihan pemain muda untuk
masuk timnas Indonesia muda,. yang tertuang dalam penulisan ilmiah dengan judul
“Aplikasi Basis Data Pemain Sepak Bola Muda Indonesia Secara Online”
1.2
Batasan
masalah
Dalam pembahasan mengenai pembuatan databse pemain sepak bola muda Indonesia
ini, akan dibatasi pada ruang lingkup :
·
Pembuatan menggunakan pemrograman
berbasis web secara online
·
Sistem database pemain sepak bola
muda Indonesia ini digunakan untuk pelatih Sepak bola tim nasional muda
Indonesia
·
Tampilan pada sistem database ini
berupa basis data pemain yang meliputi nama,tanggal lahir,statistik permainan
pemain,dan tinggi badan
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah agar pelatih tim
nasional mempunyai lebih banyak pilihan untuk kebutuhan tim dan diharapkan
lewat aplikasi ini semua pemain muda Indonesia mendapat kesempatan bermain dan
mengharumkan nama baik tim nasional Indonesia
1.4
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data
pemain adalah studi lapangan berupa observasi dari sebuah simulasi kepelatihan
Sepak bola yaitu Football Manager dan
studi pustaka dari buku, internet terkait teori web, basis data
1.5
Sistematika
Penulisan
Dalam penulisan ilmiah ini penulis membagi dalam
empat bab, yaitu Bab I yang berisi latar belakang, batasan penulisan, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematik penulisan. Bab II yang berisi
teori-teori pengembangan sistem. Bab III yang berisi tentang perancangan
database, perancangan tampilan, dan tahap pengujian. Bab IV yang berisi
kesimpulan dan saranTampilan Output
Halaman Login
Halaman Index
Halaman Pemain
Langganan:
Postingan (Atom)